Selasa, 18 Desember 2012
Cucur Mawar, Petuah dan Restu untuk Pengantin
Menjadi wedding photographer tingkat kampung yang baru dijalani, membuat saya bisa mengabadikan momen budaya dan adat istiadat, yang mungkin saat ini jarang sekali dilakukan oleh penduduk kota yang hidup lebih modern. Satu momen itu adalah cucur mawar. Suatu budaya suku Melayu yang ada di Kalimantan Barat, yang saya abadikan pada Sabtu (8/12) lalu.Sejatinya, cucur mawar adalah petuah, doa, dan restu dari orang-orang yang dituakan dalam keluarga, kepada pasangan pengantin yang baru saja mengikat janji sehidup semati dalam ijab kabul.
Prosesi cucur mawar dilakukan dengan sederhana dan khidmat, dimana pasangan pengantin menerima curahan air wewangian sari bunga dan taburan osengan beras baru.
Seraya mencurahkan air wewangian dan taburan osengan beras baru itu, para orang tua yang berasal dari keluarga kedua mempelai memberikan petuah tentang hidup, doa, dan restu tulus dalam menerima anggota keluarga yang baru.
Usai menerima petuah, doa, dan restu, pasangan pengantin melakukan sungkem, sebagai tanda bahwa mereka menerima sepenuhnya petuah-petuah bijak yang diberikan kepada mereka, dan siap mengarungi bahtera rumahtangga.
Momen ini sangat menarik bagi saya, dimana budaya dan adat istiadat yang tertuang dalam acara cucur mawar itu penuh dengan makna hidup akan tali silaturahmi dan cinta. Suatu cinta yang menggabungkan dua keluarga berbeda, menjadi satu ikatan kekerabatan yang sangat erat.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar