a traveler, a backpacker, food lover

Selasa, 22 Maret 2011

Hari Seorang Lelaki

Tidak ada komentar :


04.00 WIB

Ia terusik dari tidurnya, bangun. Mengucek mata perlahan, beranjak dari peraduannya menuju dapur. Secentong air diusapkan mencuci wajahnya. Setelah itu, ia mengasah pisau torehnya.

04.10 WIB

Kokok ayam mengiringi langkah. Tubuhnya tanpa jaket, menggigil. Menahan tamparan dingin angin. Kakinya berirama cepat menuju kebun karet.

04.30 WIB

Orang-orang masih terlelap, saat pisau menggores pohon karet pertamanya. Tangannya seolah mengukir karya indah berbentuk melingkar, di kulit luar pohon itu. Hasil karyanya seputih susu, ia tampung dengan cepat. Tapaknya berpindah dari satu pohon ke pohon lain. Hanya diam dan kabut pagi, menjadi temannya.

08.00 WIB

Sang istri mematut diri di depan cermin. Memoles bedak di pipi dan menyaput gincu di bibir. Rambutnya tersisir rapi. Tubuhnya penuh aroma parfum, pewangi diri.

Ia menuju rumah, dengan sekeping cetakan karet di pundak.

08.30 WIB

Istrinya mengambil sandal bagus yang tersimpan di lemari.

Ia menghapus keringat dengan baju seperti kain perca.

Istrinya menyeruput kopi dan roti kudapannya.

Ia mempercepat langkah, menahan lapar dan dahaga.

09.00 WIB

Istrinya tersenyum senang melihat suami datang.

Ia terdiam memandang istri sudah cantik jelita.

Penuh bahagia istri menunggu angkutan umum. Ke pasar, menjual karet hasil kebun mereka.

Ia menyeruput kopi yang dibuatnya. Merebus mi, mengisi perutnya.

Angkutan berhenti di depan rumah. Mengangkut karet dan istri tercinta.

Ia mengambil cangkul dan merelakan pundaknya. Bergegas, menuju sawah yang sudah menantinya.

10.40 WIB

Segepok duit di tangan istri. Belanja sekarang inginnya. Baju, tas, sandal, sepatu, menjadi incarannya.

Ayunan cangkulnya menghujam tanah. Diintip terik penuh amarah, cucuran peluh, dan wajah memerah.

13.30 WIB

Istri tiba di rumah. Membongkar belanja bawaannya, mengisi lemari bajunya. Setelah selesai, istri masak menu makan siangnya. Dihibur gosip murahan, istri menyantap makanan dengan lahapnya. Usai makan siangnya, istri rebah memanja mata.

Ia masih mencangkul sawahnya.

18.20 WIB

Istri menonton sinetron dengan anaknya.

Ia tiba di rumah penuh lelah.

Istri menyambut dingin kedatangan suaminya. Mengambil roti camilan nontonnya dan berkata : aku tak membeli apa-apa.

Ia diam. Membersihkan diri dan menghapus laparnya.

19.05

Istri tertawa ceria menonton program hiburan televisi.

Ia menyeret langkah dengan pelan menuju tempat tidur, melepas penatnya.

Tidak ada komentar :