Senin, 21 Maret 2011
Dia Melamarku
Pukul 02.10 WIB.
Mataku terpejam.
Lampu ruangan nan temaram bertambah romantis dengan iringan lagu "if you're not the one" Daniel Bedingfield.
Meja bulat dengan aroma wangi bunga mawar dari vas bunga di tengah meja, berjejer dengan gelas piala berkaki jenjang.
Perlahan, tangan Darl meraih kedua tanganku.
Mengenggam dan mengelus lembut ibu jarinya di punggung tanganku.
Dengan mata tertutup, aku merasa mata Darl menatap ke arahku, seraya tersenyum manis.
Dadaku semakin bergemuruh penuh debar.
"Ren, maukah kau menikah denganku?" suara Darl terdengar sedikit bergetar.
Kata yang diucapkan Darl seakan menyentrum tubuhku dengan tegangan ribuan volt.
Aku membuka mataku dan terisak.
Aku meraih tas hitam yang tergolek dipangkuan.
Membuka kancingnya dan merogoh telepon genggam.
Tangisku mengalir semakin deras.
Jariku memencet tombol memanggil, setelah layarnya menampilkan nama Dara.
Nada panggilan itu diangkat.
"Hallo,"
"Ra, dia melamarku. Dia melamarku. Dia melamarku!" aku berseru sambil berurai air mata.
"Ren. Tenang, Ren. Tenang."
"Darl baru saja melamarku. Dia mau aku menjadi pendamping hidupnya,"
"Tapi...."
"Aku tak mau menolaknya, Ra. Aku mau. Aku mau!" ujarku dengan nada tinggi.
"Jangan siksa dirimu seperti itu, Ren. Tak usah lagi kau harapkan Darl. Buka saja lembaran baru," Dara terdengar ikut terisak.
"Tidak, Ra. Tidak. Aku tak mau melupakan Darl. Sedikitpun tidak, Ra. Tidak! Tidak!!!!"
Prang.
Pecahan kaca terdengar, saat Rena melemparkan telepon genggamnya dan beradu tepat dengan gelas piala.
Ia berdiri.
Kedua tangannya menyapu semua benda di atas meja.
Telapak tangan kanannya berdarah, teriris pecahan kaca.
Tanpa ia perdulikan, Rena menjatuhkan separuh tubuhnya terkulai di atas meja.
Ia menangis sejadi-jadinya.
*****
Dara meletakkan teleponnya saat bunyi nada 'Tut' berkepanjangan. Tubuhnya bersandar di dinding dan jatuh terduduk. Matanya yang berkaca, menatap lekat sebuah foto berbingkai kaca bertuliskan "best friend forever", di lemari buku. Foto bergambar tiga manusia yang tertawa bahagia, dengan seorang pria yang kedua pundaknya direbahi kepala wanita. Tiga manusia bernama Dara, Darl, dan Rena.
"Kau tega menyakiti hati Rena, Darl," ujar Dara berucap lirih sambil menundukkan kepala.
*****
Tumbuhan rindang menaungi taman sepi. Daun yang kering jatuh tertiup angin. DARL LEONNEL. 14 FEBRUARI 1980. 1 MARET 2011,Tertulis pada sebuah pancang kayu kecil bertanah merah yang masih basah, dalam taman sepi itu.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar