Kamis, 18 Desember 2008
Surga Ikan Arwana
SATU jenis ikan hias yang banyak diburu para kolektor adalah ikan Arwana (Scleropages formosus). Selain karena keindahan warnanya, ikan Arwana juga mempunyai keunikan, menetaskan telur di mulut pejantan.
Geliat anak ikan Arwana di akuarium milik warga Semitau Hari Sudirman (38), sangat memesona. Harga seekor ikan yang mencapai jutaan rupiah itu, menjadi kebanggaan masyarakat Kapuas Hulu. Karena, habitat alami ikan Arwana ada di danau Sentarum.
Sebagian besar masyarakat yang hidup di danau seluas 32 ribu hektar itu mengembangkan budidaya ikan Arwana. Selain cocok dengan habitat di danau, pakan yang diberikan untuk ikan hias itu juga mudah diperoleh.
"Pakan utama untuk ikan Arwana yang saya pelihara adalah katak. Bisa juga diberikan pakan jangkrik, cicak, udang, dan ikan kecil. Merawat ikan inipun tidak terlalu rumit," ujarnya ketika ditemui di rumahnya, Sabtu (13/12), lalu.
Katak diperoleh Hari dari Pontianak dengan harga Rp 11 ribu per kilogram. Katak tersebut dikirimkan dalam kondisi beku. Sehingga, pakan lebih mudah diberikan kepada ikan yang dipelihara di kolam maupun di akuarium.
Menurut Hari, permasalahan dalam merawat ikan Arwana adalah pada kualitas air yang ada. Keasaman air yang cocok untuk ikan ini berkisar pada angka 5. Perbedaan ikan Arwana yang ada di habitat alami dan kolam adalah, ikan lebih gemuk bila dikembangbiakkan di kolam.
Peneliti dari Center for International Forestry Research (Cifor) Elizabeth Linda Yuliani, mengatakan, nilai penting danau Sentarum dalam perikanan tradisional sangat tinggi. Selain itu, danau yang sebagian besar dipenuhi dengan lahan gambut ini memiliki potensi untuk lokasi UNESCO heritage.
"Semua itu tergantung pada kualitas alami danau Sentarum. Melindungi lahan gambut dan hutan alam danau Sentarum berarti melindungi simpanan dan penyerap karbon, menjaga iklim mikro, mengurangi perubahan iklim global, dan berpotensi untuk pasar karbon," tuturnya.
Linda mengatakan satu potensi perikanan di lahan gambut tersebut adalah ikan Arwana, yang bisa dibudidayakan masyarakat sekitar untuk meningkatkan taraf perekonomian masyarakat. Karena, untuk harga seekor ikan mencapai Rp 2,7 juta.
Pemilik kolam ikan Arwana di Semitau saat ini mencapai 40 orang. Pendapatan yang bisa diperoleh untuk sekali panen mencapai miliaran rupiah. Peternak ikan Arwana biasanya bisa memanen 100 ekor dalam kurun waktu satu hingga tiga bulan.
Biaya Naik Haji
Keuntungan memelihara ikan Arwana banyak dirasakan masyarakat Selimbau. Menurut Camat Selimbau Abang Sudarmo, beberapa masyarakat yang tinggal di desa Selimbau kota bisa naik haji dengan menjual ikan Arwana yang mereka kembangbiakkan.
"Tahun ini saja ada 16 orang masyarakat desa Selimbau kota yang berangkat naik haji. Mereka membiayai ongkos keberangkatan dengan menjual ikan peliharaan mereka. Setidaknya, masyarakat mengembangkan ratusan ekor ikan Arwana," tuturnya.
Peternak ikan Arwana warga Selimbau Edi, mengatakan, lima ekor ikan Arwana yang dikembangkannya pernah ditawar untuk dibeli seharga Rp 10 juta per ekor. Namun, ia enggan menjualnya.
Menurut Edi, ikan Arwana yang dikembangkannya bisa mencapai Rp 50 juta per ekor. Karena, ia menggunakan air danau Sentarum untuk tempat perkembangbiakannya di akuarium. Edi hanya menggunakan aerator dan penyaring dari kapas untuk menyaring air danau.
Keuntungan memelihara ikan Arwana juga dialami oleh warga desa Gudang hulu Dusun Gertak Baru Selimbau, Sukiman. Lima ekor sapi yang dipeliharanya dibeli dari hasil menjual dua ekor ikan Arwana.
"Harga dua ekor ikan tersebut Rp 12 juta. Sekarang ikan Arwana yang masih ada sebanyak lima ekor. Ikan tersebut dipelihara selama setahun, mulai dari anakan hingga sudah besar," tuturnya.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar