arthurisme

a traveler, a backpacker, food lover

Sabtu, 22 Agustus 2009

Megawati Minta Dimasakkan Menu Tradisional Kalbar

5 komentar :
Chef Masak Diawasi 3 Orang

KEDATANGAN calon presiden Megawati Soekarnoputri ke Kalbar tidak hanya melakukan kampanye. Ia juga ingin mengicip masakan khas asal Kalbar. Melalui asistennya, ia berpesan kepada Karolin Margret Natasa agar masakan tradisional disuguhkan dalam menu yang dihidangkan di hotel Grand Mahkota Pontianak.

Permintaan yang diinginkan Megawati sempat membuat putri Gubernur Cornelis mengerutkan kening. Ia sempat bingung untuk menyajikan apa. Akhirnya, perempuan yang akrab disapa Karol itu memilih menu cencalok, sayur keladi, dan semur jengkol.
"Saya memesan pada koki hotel untuk menyiapkan masakan tradisional tersebut. Mungkin ibu (Megawati) ingin mencicip seperti apa sih rasa makanan tradisional Kalbar," tuturnya kepada Tribun usai Megawati melakukan video conference di hotel Grand Mahkota, Senin (15/6) malam.
Cencalok merupakan udang ebi yang diawetkan dengan cara fermentasi sehingga berasa agak asam dan berwarna merah muda. Makanan ini biasa disantap oleh masyarakat yang tinggal di pedesaan.
Karol mengaku kagum dengan orang nomor satu di PDIP itu. Menurutnya, Megawati sangat low profile dan tidak pemilih dalam urusan makan. Menu kampung seperti yang disediakan berdasarkan pesanan tersebut disantap dengan nikmat oleh Megawti.
"Beliau juga sangat bersahabat. Ketika turun dari pesawat, ibu kaget melihat saya belum melahirkan. Beliau fikir, usia kandungan saya sudah cukup. Padahal, masih delapan bulan," katanya seraya tersenyum.
Anggota DPR RI terpilih periode 2009-2014 itu, mengaku, tidak direpotkan dengan permintaan Megawati. Karena, bahan dasar yang digunakan untuk memasak menu yang diminta, bisa diperoleh di pasar tradisional dengan mudah.
Namun, ia sempat bingung siapa yang akan memasak menu tersebut. Menurutnya, ada chef dari Jakarta yang dibawa rombongan. Tapi, apakah bisa mengolah bahan dasar menjadi makanan yang enak untuk disantap.
"Kita melakukan koordinasi dengan pihak hotel. Syukurlah, mereka mengatakan ada chef yang bisa memasak cencalok. Kalau tidak ada, bisa kelimpungan juga mencari chef-nya," ujarnya. Chef yang menjadi juru masak tersebut adalah Suyanto.
Menurut Suyanto, dirinya kaget ketika ada request makanan tradisional seperti itu. Apalagi, ia tidak mengetahui apa itu cencalok dan bagaimana bentuknya. Order yang diterimanya sebelum kedatangan Megawati itu, digunakan mantan karyawan Hotel Indonesia itu mencari informasi mengenai cencalok.
Pria asal Cepu itu bertanya pada pegawai hotel asli putra daerah. Berdasarkan informasi yang didapatkan, Suyanto akhirnya mencari sendiri bahan dasarnya di pasar Dahlia. Menurutnya, itu merupakan pertama kalinya ia mengetahui bentuk cencalok selama berada di Pontianak.

Diawasi
Bukan perkara gampang untuk menyediakan masakan hasil olahan yang disuguhkan untuk tokoh penting. Menurut Suyanto, ada prosedur standar yang harus dilalui sebelum masakannya bisa disantap. Yakni, melalui pengawasan tim dokter dan pengamatan melalui laboratorium.
"Ada delapan orang dokter dalam tim yang mengawasi konsumsi beliau (Megawati). Tiga diantaranya, bertugas mengawasi mulai dari bahan dasar, mengirisnya, hingga proses memasak," katanya.
Pria yang pernah menjuarai kompetisi masakan tradisional ini, mengatakan, awalnya sempat grogi juga bekerja dengan pengawasan ketat seperti itu. Namun, karena sering memasak untuk tokoh penting di Indonesia ketika bekerja di tempat lama, ia mulai terbiasa.
"Yang diawasi tidak hanya untuk masak cencalok saja. Tapi, untuk masakan kepiting lada hitam, semur jengkol, dan tumis pakis yang di-request beliau untuk santap malam. Sedangkan santap siangnya beliau minta disediakan semur jengkol dan sayur kulit keladi," tuturnya.
Suyanto merasa bangga dan puas karena apa yang diolahnya bisa dinikmati oleh para tokoh penting. Apalagi, kalau masakan tersebut ludes dilahap. Menurutnya, perasaan tersebut tidak bisa digambarkan.
"Pokoknya, sangat puas. Karena, yang menikmati hasil olahan kita bukan orang sembarangan. Mereka merupakan tokoh penting yang berpengaruh di Indonesia," ujarnya. Selain Megawati, pria yang memiliki tiga anak ini pernah memasak menu request dari mantan presiden lain. Menurutnya, hanya mantan presiden Soekarno saja yang tidak mencicipi masakannya.